Rabu, 23 Desember 2009

Banyak Orang Merasa Pintar, Tapi Tidak Banyak Orang Yang Pintar Merasa….!!!

Kalimat ini gw dapat dari dosen terbaik dan terasik yang pernah ngajar gw,,, Pak Taufik Hidayat. Kalimat yang biasa aja, tapi bagi gw ini sesuai dengan keadaan manusia sekarang ini, khususnya dilingkungan gw sendiri. Gw punya banyak teman yang pinter” (boleh juga dikatakan merasa pinter), terkadang gw juga sendiri merasa kalo gw juga sering mengaku pinter, tapi jarang juga gw ketemu ma orang yang pinter merasa. Hanya beberapa teman saja yang gw anggap pinter merasa, dan pastinya mereka sudah menjadi teman terbaik gw sekarang.
‘Apatis’,, mungkin itu kata yang dapat mewakili sifat dari anak muda. Walaupun sebenarnya sekarang tidak sedikit juga kaum muda yang peduli dengan sesama. Tapi kebanyakan dari mereka masih apatis sama hal-hal yang menurut mereka tidak berpengaruh buat hidup mereka. Coba Tanya dari teman-teman sekelasmu tentang skandal bank century yang sedang marak sekarang ini, kenapa dan ada apa dengan bank tersebut, hitung berapa banyak yang tau dan yang tidak tau. Pastinya akan lebih banyak yang tidak tau. Tidak tau karena mereka tidak peduli. Urusan Negara mungkin terlalu luas, coba kita lihat diantara teman kita, jika ada teman sekelas kalian yang sakit, dan dosen meminta salah satu dari kalian untuk mengantar teman yang sakit itu pulang kerumahnya, hitung berapa banyak yang mengajukan diri dan berapa yang hanya diam saja, pasti akan lebih banyak yang diam saja. Lebih parah lagi jika tidak ada yang bersedia mengajukan diri untuk mengantarnya. Itu karena mereka tidak peduli. Buat teman sendiri saja tidak peduli apalagi buat Negara.
Seseorang pinter merasa karena mereka peduli. Mereka peduli karena mereka tau bahwa di dunia ini mereka tidak sendirian, banyak orang memerlukan bantuan dan seharusnya banyak juga yang akan memberi kita bantuan nantinya.
Mungkin banyak orang yang merasa tidak peduli dengan orang yang mereka anggap tidak memberikan manfaat terhadap mereka. Prinsip Timbal-Balik adalah salah satu yang menyebabkan orang tidak peduli dengan orang lain. Coba kalian berfikir luas, bahwa suatu saat kita pasti memerlukan bantuan dari orang lain yang tidak kita kenal, jika nantinya mereka tidak membantu kita apa yang kalian rasakan? Pasti kecewa..? untuk itu cobalah sedikit lebih peduli dengan orang lain sekalipun kita tidak saling kenal.
Pintar merasa sangat diperlukan dalam hubungan pertemanan. Kita harus sigap merasa jika teman kita sedang sedih atau susah. Mereka pasti membutuhkan kita untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah hidupnya. Jangan menunggu mereka meminta tolong kepada kita, tapi berinisiatiflah sedini mungkin untuk menolong mereka. Itu akan membuat mereka tau bahwa kita peduli dengan mereka.
Pintarlah merasa jadi kita akan tau, apakah kita telah menyinggung perasaan seseorang dengan perkataan atau perbuatan kita, sehingga tidak terjadi perselisihan diantara kita. Terkadang kita tidak menyadari bahwa perkataan atau perbuatan kita menyinggung orang lain, makanya pintar-pintarlah kalian merasa. Sehingga akan terbina hubungan yang baik dengan sesama.

4 komentar:

Dddhiena mengatakan...

setuju sih,, soal pintar merasa,, tapi,, rada sedikit membela diri nih soal contoh yang dikau katakan nems,
sometimes kita punya banyak urusan yang dan ketertarikan yang lebih dari sesuatu, kita ga mungkin tau segalanya, kaya yang u katakan soal bank century, kita ga bisa menyalahkan teman kita yang tiap hari part time dan ketika kita tanya soal bank century atau tentang KPK atau tentang temen kita yang sakit ke dy, dy ga bisa jawab.
biar kata kita pintar merasa kita harus berpandangan luas dan memaklumi, tidak menghakimi, gimana menurut u PUT?

Yuanita Handoko mengatakan...

wah, tulisan yang menginspirasi dan keren...

idung_gede mengatakan...

aduuu,,, si ibu dina,,, ini,,, seneng aq jd nya,,, tambahan nya oke bu,,, gw setuja,,,kok,,,

sipsip,,,koreksi buat gw juga,,, terkadang w mang lbh suka menghakimi,,, hueehhehe

makasih jg buat nita

Anonim mengatakan...

fery good,aQ salut.......

Posting Komentar