Minggu, 23 Mei 2010

-Down-

Jika lo semua lagi berada dalam keadaan hidup yang sedang terpuruk sekali,,, gw punya beberapa tips buat ngelewatinya,,, ini sie berdasarkan pengalaman :

1. Menangis sepuas-sepuasnya tapi usahakan hanya sehari saja...
klo bisa luapin semua emosi jiwa lo,, rasa kesal,, sakit hati,,, kecewa,, amarah,, dan segalannya yg membuat lo down.

2. Yakin kalo lo bisa,,,
Setelah bersedih" ria... setelah merasa lo dah kuat,, kuatkan tekat lo,, buat yakinin diri lo bahwa lo pasti BISA,, melewati semua rintangan dan badai menghadang... *ingat jangan pernah merasa lo g Bisa ato lo bakal gagal ato lo g mampu*

3. Buat Rencana perbaikan
Klo lo uda tau,, kesalahan apa yang terjadi ato apapun hal" yang uda membuat lo down,, jadikan itu pelajaran dan mulai lah untuk memulai kehidupan lo yang baru dan yg lebih teratur,,, yang bisa mmbuat lo survive,,

4. Jangan melihat orang lain yang lebih berhasil dalam sudut "lo merasa klo lo g seberuntung dia"
Perlu lu inget fren,,, klo tuhan itu maha adil,,, di satu sisi lo tuh jg lebih berhasil dr orang lain cuma lo kurang menyadari dan mensyukurinya,,,


nah gtu aja deh,,,,

gw rasa g perlu banyaK' tips cukup ini aja dulu,,,

semoga berhasil

Kamis, 20 Mei 2010

-Ga Jelas-

hoho.... kali ini gw mo cerita soal kebiasaan g jelas gw dan kemaha dodolan gw,,,!!!

cerita ini terjadi hari ini,,,

jadi gini,,, fren,,, hari ni ceritanya gw mo jalan kemana aja,, dengan alesan g mdarau berada dirumah untuk hari ni,,, so gw memutuskan untu pergi ke Gramedia Matraman, guna mencari buku untuk referensi skripsi gw,, dgr cerita burung klo Gramedia matraman itu adalah toko gramedia terlengkap,, so g ada salahnya klo gw kesana dulu,, !!

karena kebetulan temen" gw lg pada sibuk dengan skripsi nya,,, so gw milih buat pergi sendiri,, dgn pegangan gw tau naek busway ke matraman,, so,, pergilah gw sekitar jam 10 pagi,,

dari rumah gw harus naek angkot ke arah pulo gadung untuk bs naek bus way,, kemudian gw pilih bus way arah dukuh atas, kemudian berhenti di halte matraman,,. dengan pegangan bahwa seinget gw,, gramedia itu g jauh dari halte matraman,, setelahg trun dari bus way,, gw pun melihat sekitar gw mencari dmn letak gramed nya itu,, setau gw mah gede gedungnya,,, tapi kok g ketemu-ketemu sejauh mata memandang,,

so gw memilih untuk naek busway lagi jurusan salemba,, berharap gramedia nya g jauh dari situ,,, setelah di dalam bus- way dan melewati UI-salemba,, harapan gw pun pupus,, dan kayanya gw salah ambil keputusan,, krn terlanjur basah,,, dan tuju7an busway ini adalah senen,, so gw pun memutuskan untuk pergi ke atrium senen,, sapa tau w bisa ke kwitang,,

setelah sampai di halte senen,, ternyata bis nya g nyampe di halte atrium,, so gw mencari jalur bus way yg mau melewati halte atrium,,, dan gw pun memilih ke arah harmoni,, saat masuk busway,, gw tergoda perkataan petugas bus way yg mengatkan bahwa bis ini bs jg mengantar gw ke blok-M,,, heee,,heee bagi gw Blok-M lbh menarik ketimbang atrium,,, so,,
gw Pindah tujuan lg deh,, ke blok-M,,,

dengan ketidakjelasan gw dan kebodohan gw itu,, membuat badan gw lemes karena telat makan.,, sesampai di Blok-M,, gw mutusin untuk makan di blok-M square,,, dalam food court nya,, dan tertarik dengan tulisan "COBEK",,, (berharap ada ikan bakar segar dengan lalapan dan sambel yg nikmat),, sesampai di depan tmpat pemesanan , gw pun memilih untuk memesan gurame bakar,,, sial punya sial ternyata ikan bakar nya g ada,,,, dan akhirnya gw memesan gurame Gebyer,,, klo ngeliat gambar si agak menggiurkan,, dan ternyata lumayan,,, tapi yg disedihkan nasi nya dikiiiiiiiiiiitttt bgt,,, kayanya rasa lapar gw krg bisa terobati,,,

tp,, setelah melahapnya,,, ternyata kenyang juga gw,,,

selanjutnya gw bingung mo kemana,,, akhirnya gw milih untuk hunting-hunting kaos di blok-m ramayana nya,,, keliling",, muter",,, kaya org gila,,,lumayan sie dapat 2 item lumayan murah meriah,,, krn uda cape,, dan uda tidak ber-ide lagi,,, gw pun mutusin untuk pulang,,,,,,,,,,

dan akhirnya perjalanan gw yg g jelas itu berakhir juga,,,,,,

yg gw dapetin,,,,,,,,,,cuma CApeeeeeeeee doanK,, huhuhu,,

Senin, 17 Mei 2010

-idung Gede-

FYI,,, aje neh,,,, hidung gede itu ternyata menguntungkan tauuuuuuuuu,,,, kawan" sekalian,,,,, wkwkwkk


mo tauuuuuuu neh,,,, BACA,,,,!!!



MESKIPUN hidung besar seringkali menjadi sumber ejekan, peneliti menemukan bahwa hidung besar mencegah serangan demam dan virus flu. Semakin besar hidung, semakin besar pula pertahanan alami yang secara fisik akan menghambat partikel-partikel debu dan bakteri di udara memasuki tubuh.

Temuan tim peneliti dari University of Iowa, Amerika Serikat, ini, merupakan berita bagus untuk aktris Sex and The City Sarah Jessica Parker, penyanyi Barbra Streisand dan Barry Manilow serta aktor Gerard Depardieu yang dikenal karena dimensi hidung mereka.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Annals Of Occupational Hygiene ini menemukan, hidung-hidung berukuran besar menghirup sekitar 7 persen lebih sedikit polutan. Selain itu, hidung besar berperan sebagai penghalang untuk menangkis kuman-kuman agar menjauh dari mulut.

Dalam studi ini, peneliti menciptakan dua hidung buatan. Salah satunya 2,3 kali lebih besar dibandingkan hidung satunya. Masing-masing hidung ditempatkan di kepala buatan secara bergantian dan divariasikan dengan dua set bibir (dengan ukuran yang berbeda juga). Bibir menutup ujung salah satu pipa dan menarik udara yang mengandung serangkaian partikel.

Hasil menunjukkan, hidung yang berukuran lebih besar menarik 6,5 kali lebih sedikit partikel. Selain itu, bibir besar juga mengurangi asupan partikel hingga 3,2 persen.

"Hidung menonjol keluar dan memberikan perlindungan lebih besar kepada mulut. Hidung besar menurunkan risiko terinfeksi. Selain itu, hidung besar juga kemungkinan bekerja menyaring serbuk bunga," tutur pemimpin studi Dr Renee Anthony, seperti dikutip situs dailymail.co.uk,

-aLkisah-

Kisah mengharukan dari kasta terendah di India

Kita tahu India adalah negara yang menganut sistem kasta. Berdasarkan kitab suci agama Hindu yang menjadi agama mayoritas di sana, yaitu kitab Rig Veda, Brahma melahirkan empat golongan manusia yang disebut Varna (kita biasa menyebutnya dengan warna).
1. Brahmin, adalah kasta tertinggi, merupakan gambaran kepala Brahma. Ia
adalah golongan pemikir yang berhak untuk mengakses dan mengajarkan
kitab suci uma hindu, veda.
2. Ksatrya, merepresentasikan bahu brahma. Karna mereka biasanya terdiri
para pengawal dan tentara abdi negara.
3. Vaysha, sebagai kasta ketiga ini mengambarkan perut dari brahma.
Biasanya mereka adalah golongan pedangang, pebinis dan tukang.
4. Dan yang terakhir yang mengambarkan kaki brahma adalah Shudra. Mereka
adalah golongan pelayan.

Tapi, selain kasta2 tersebut ada golongan diluar 4 kasta diatas. Golongan ini biasanya disebut Panchamas, alias golongan untouchables, yang lebih sering disebut Dalith. Dalith sendiri berarti rusak, alias broken people. Golongan ini tidak boleh berhubungan dengan kasta manapun. Mereka terlahir sebagai manusia kotor, manusia setengah hewan. Mereka bahkan tidak boleh melewati depan rumah para pemilik kasta tinggi, apalagi bersentuhan. Jika berpapasan di tengah jalan dia harus menunduk dan menunggu sampai orang yang kastanya lebih tinggi itu lewat. Mereka harus bertransaksi dan berjual beli diantara mereka sendiri. Mereka tidak boleh memasuki candi kecuali untuk membersihkan candi tersebut. Tidak hanya itu, Perumahan orang-orang Dalith ini harus 500 meter dari perkampungan orang-orang yang punya kasta tinggi. Orang-orang Dalith ini dipekerjakan untuk-untuk hal-hal yang dianggap kotor, termasuk mencuci dan membersihkan jasad. Mereka juga berkerja diladang-ladang dan sawah-sawah. Ironinya, mereka tidak digaji, karna mereka hanya punya hak mendapatkan jatah makanan dari sisa para tuan dengan cara dilempar atau dari kejauhan.

Jika warga dalith tidak bisa bersentuhan apalagi bergaul dengan warga pemilik kasta, tidak demikian dengan para perempuannya. Untouchabality berlaku untuk semua dalith, kecuali untuk masalah hubungan seksual. Relasi seksual ini bahkan menjadi bagian kepercayaan agama Hindu. Sebagian perempuan dari Dalith didedikasikan sebagai Devadasi, yang berarti “perempuan persembahan”.

Salah satu perempuan yang dijadikan wanita persembahan bernama Parvati, sejak umur 13 tahun dia dipersembahkan kedua orang tuanya kepada Yellamma (pemimpin agama). Sejak umur 13th hingga sekarang ia sudah melayani puluhan yelamma. Pada dasarnya seorang devadasi dirawat oleh satu yellamma, namun pada praktiknya ia harus melayani banyak laki-laki, termasuk dari kasta tinggi lainnya. Tidak heran ia tidak tahu siapa bapak dari anak – anaknya. Mata pencarian Parvati adalah mengemis, dan sesekali mendapat tugas membersihkan candi. Tentu saja itu dilakukan jika tidak ada “jadwal” dengan para lelaki. Jika ada, ia harus menanti kedatangan mereka dirumahnya. Dan jika ia beruntung, lelaki yang datang akan membawakan makanan untuknya atau sedikit uang. Parvati dan semua devadasi lainnya tak punya hak untuk menolak lelaki yang datang untuknya. Menurut para yellamma, ini adalah tugas suci yang sudah ditakdirkan untuk para devadasi. Semua perempuan persembahan berasal dari warga dalith yang kebanyakan diserahkan oleh orang tuanya karena himpitan ekonomi dan tuntutan tradisi yang mengharuskan golongan nya menyerahkan anak perempuan untuk di jadikan persembahan.

Untuk menjadi seorang perempuan persembahan, para perempuan devadasi harus melakukan ritual pada malam purnama ketika berumur 9-12 tahun. Ketika kalung manik berwarna hitam atau merah melingkar dileher mereka, maka resmilah mereka menjadi devadasi. Setelah itu mereka mulai menjadi “simpanan” gratis. Sejak didaulat menjadi persembahan mereka seakan menjadi hidangan bagi “pendeta”. Mereka tidak bisa menolak, tapi harus melakukan dan melayani seperti istri. Tapi tidak dapat hak seperti istri. Bahkan anak-anak yang lahir dari rahim Devadasi tidak boleh mengenal bapaknya. Mereka pun harus menghidupi diri sendiri dengan cara mengemis dan meminta sedekah.

Tidak hanya menghancurkan masa depan, tetapi para devadasi juga diracuni pikirannya, ini dikarena kan mereka tidak pernah menyicip pendidikan yang seharusnya merupakan hak asasi manusia. Ketika devadasi dipersembahkan, pihak keluarga diberikan pandangan bahwa seorang devadasi adalah orang yang beruntung, dengan menjadi devadasi akan mengangkat derajat keluarga, mereka akan melayani tuhan dan otomatis berarti menjadi bagian dari kehidupan pemilik kasta tinggi. Terlebih selain hak hidupnya di lindungi , juga membantu ekonomi keluarga, karena pada saat menyerahkan anaknya, seorang ibu akan mendapatkan mahar sebagai pengganti sang anak. Jika beruntung mendapatkan yellama yang baik ia akan diberi tunjangan bulanan.
Adapun seseorang yang dipilih sebagai devadasi karena mereka memiliki rambut gimbal. Para kaum dalith percaya dan kepercayaan ini dimanfaatkan oleh pendeta, jika seorang anak perempuan berambut gimbal, artinya ia dipilih oleh yellamma sebagai persembahan, apabila mereka menolak takdir itu yellamma akan mengutuk mereka. Sejak di daulat menjadi persembahan, pada devadasi disiapkan menjadi “hidangan” untuk pendeta. Jadi, sejak mengalami menstruasi pertama, sudah ada pendeta yang menjadi “juragannya”. Ia harus siap sedia kapan pun pendeta itu membutuhkannya untuk melayani apa kebutuhannya, hingga menemani tidurnya. Ia tidak berhak menyandang status istri meski menjalankan fungsi seksual layaknya istri. Mereka jug atidak berhak menjadi istri pria lain. Bahkan anak – anak yang dilahirkan dari rahim devadasi tidak diperbolehkan mengenal nama “bapak”nya.
Bagaimana dengan pihak pemerintah di India sendiri? Walau ini sudah dilarang sejak tahun 1934 ‘Bombay (Mumbay) State’ dan ‘Karnata Devadasi Act’ tahun 1984 yakni bagi siapa yang mempersembahkan anak perempuan menjadi devadasi dikenakan denda 5000 Rupee atau sekitar Rp.1.250.000 tapi ini masih belum bisa benar hilang-hilang. Dikarenakan pemerintah sangat lemah ketika harus berhadapan dengan tradisi yang telah melekat di masyarakat, hal ini membuat perempuan-perempuan dari keturunan Dalith pasrah menerima kordat.


semoga kita menjadi orang yang terus bersyukur,,,

Minggu, 16 Mei 2010

-Mo tau Ga-

mo tau ga pengemis terkaya di Indonesia,,, ini sieh hasil survey kaskuser,,,, neh,,, klo mo tauuuuuuu,,,,

Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.
Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.
Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.


Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.
Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004. *** Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik. Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.

Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap. Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurut dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI. Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya. Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.

Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat. Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga. Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas.
Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya. Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya. Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.

Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya. Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya. Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.

Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah. Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng. Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya.

Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur. Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan. Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri. Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan…

Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari. Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan. Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya. Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya. Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ”Saya ingin naik haji,” ungkapnya.

-Gawat-

akibat pemanasan global suhu bumi dipastikan naik tiap tahun kurang lebih 3 Derajat Celcius!!!. .... ini jelas udah gak normal!!!


TAPI jangan putus asa dulu sist! siapapun kita bisa berbuat banyak untuk bumi ini koq! dan caranya gampang bgd sist! Sumpah Ane Jujur!!! klo emang belom bisa ikutan aksi reboisasi sist" bisa ngelakuin dengan cara sendiri yg kalian anggap paling mudah! contohnya, matiin lampu yg gak kepake, mandi hemat aer, buang sampah ditempatnya, gak susah kan gan???
nah ane mu ngasi rincian ttg hal2 yg gampang nih buat agan2 bisa jd hero of earth!



1. Sampah

hanya dengan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya anda telah mengurangi sarang penyakit, resiko banjir, pencemaran lingkungan, dll.


2. Listrik

Matikan seluruh peralatan elektronik yang tidak diperlukan, lepaskan kabel dari stop kontak, jgn biarkan peralatan elektronik dalam keadaan stand by, karena sesungguhnya dengan asumsi kondisi stand by 8 jam berarti:

-melakukan pemborosan listrik sebesar 160 watt/jam/hari

-memboroskan uang sejumlah Rp. 35.000,- / tahun

- memboroskan emisi 43 kg CO2 / tahun


3. Air

Ketersediaan dan kondisi air tanah khususnya di daerah jabodetabek dan seluruh dunia pada umumnya sudah sangat memprihatinkan. untuk itu HEMAT AIR mulai dari sekarang!

Sikat gigi : dengan keran, 1 menit = 6 L
dengan gelas = ½ L

WC flush : single flush = 6 L
dual flush = 3 L
untuk buang air kecil, tekan flushing kecil
untuk buang air besar tekan flushing besar

Cuci mobil :
dengan ember = 75 L
dengan selang = 300 L
cuci mobil/siram tanaman dengan selang selama 30 menit = 180 L

Cuci piring : keran (15 menit) = 90 L
baskom = 45 L

Keran / WC bocor, per hari membuang air sia-sia 100 L

Pemakaian toilet shower lebih irit air daripada gayung


4. Kertas

- Kurangi penggunaan kertas untuk menyelamatkan hutan!!! Setiap hari sampah kertas di dunia berasal dari 27.000 batang kayu.

-Pemanfaatan teknologi, penghematan kertas dapat dilakukan dengan mengirim berita-berita maupun undangan lewat internet/email.

-Pakai kertas dengan 2 sisi (bolak-balik) .

-kumpulkan kertas yang tidak dipakai untuk berbagai keperluan: daur ulang, coret-coretan, dll.


Gmn gan? menyelamatkan bumi ternyata gampang kan gan?? udeh gan yg penting just do it!

7 kunci sukses

Kehidupan kita memang tidaklah mudah. Tujuan hidup yang paling mendasar ialah kebahagiaan, mustahil manusia dapat bertahan hidup tanpa adanya rasa bahagia dalam hidupnya. kesuksesan hidup merupakan bagian dari kebahagiaan itu. Tak ada hidup yang dengan mudah mencapai kesuksesan. setiap insan manusia pasti mendambakan kesuksesan dalam hidupnya...

7 Up of Success:

1. WAKE UP (bangun).
Tdk peduli berapa kali kita gagal, tp jika kita lbh banyak bangun & memulai lagi, kita akan meraih sukses.

2. DRESS UP (berhias).
Kecantikan dari dalam jauh lebih penting drpd sekedar hiasan luar yg sementara. Miliki mentalitas berkelimpahan, hasil dr suatu harga diri & rasa aman yg dalam. Ini akan menghasilkan kesediaan utk berbagi pernghormatan, keuntungan, dan tanggung jawab.

3. SHUT UP (berhenti bicara).
Berhentilah bicara tentang kesuksesan yang akan kita raih, sudah saatnya fokus'kan diri utk kesuksesan masa depan.

4. STAND UP (berdiri).
Berdirilah teguh pd keyakinan awal bahwa kita pasti berhasil.

5. LOOK UP (pandanglah).
Saat peresmian Disney Land, seorg wartawan bertanya pada istri almarhum Walt Disney "bagaimana perasaan bapak kalo lihat impian'nya telah jadi kenyataan dgn dibuka'nya Disney Land ini?" Istri Walt Disney menjawab "Ia telah melihat ini semua terjadi jauh sebelum proyek ini terbentuk". Lihatlah semua impian kita dalam imajinasi kita seakan2 semuanya telah terjadi.

6. REACH UP (Capailah).
Capailah sesuatu yg lebih tinggi dr prestasi sebelumnya krn itu menandakan bahwa kita memang bertumbuh.

7. LIFT UP (Naikkan).
Naikkan semua impian kita dlm bentuk doa ucapan syukur seangan-angan semua akan terjadi...


GOODLUCK... ^_^

Senin, 10 Mei 2010

-denZel-

klo bagi cewe kebanyakan sosok yang satu ini,, sangat menggemaskan,,, sorry,, bagi gw tidak,,,

ato yang ini,,,,


apalagi yang satu ini,,, no,,,,!!


sorry,,, guys,,, klo kalian memang penggemar mereka,,, tp gw cie,,, enggak,,, hee,,, mungkin kesalahan ada di mata gw,,, tp yang jelas gw dalam keadaan waras walafiat,,, hee,,!!

klo menurut gw,,, he's the man,,, yoo,,,,!!

yupp Denzel washington,,, !!

Denzel Washington srg bgt memerankan sosok yang menguras watak.

Pertama kali gw jatuh cinta sama aktor ini,, waktu gw nontong film de'javu,,, film yg bagi gw penuh kejutan dan pastinya,,, karisma denzel disini dapet bgt,,,


trus gw tonton lg film nya brg dakota fanning judulnya "Man On Fire",, perannya yang benar-benar menguras emosi saat berperan sebagai seorang pengawal anak perempuan di film ini..

Atau saat dia membangun dialog dengan John Travolta dalam kasus suap pengadaan kereta api dalam film The Taking of Pelham 123.

mang baru beberapa film yg gw tonton,, soalnya buat nyari film dia yg lama" uda susahhh...

denzel uda 2 kali lo menang oscar sebagai aktor terbaik dan 3 oscar untuk aktor pendukung terbaikk,,,,

yahhh,,, bagi gw,,, pria ya,,, kaya dia,,,!!